Wednesday, August 29, 2012

MENJADI ’ABDAN SYAKURA



“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun dan lagi Maha Penyayang”. (An-Nahl; 16 : 18)
Mengingat bahwa nikmat Allah itu tidak berhingga, maka manusia tidak akan pernah bisa cukup bersyukur karena memang kodrat kita sebagai makhluk adalah terbatas dalam segala hal. Namun Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Sebagai contoh betapa seringnya kila lupa (atau melupakan) nikmat Allah marilah sama-sama kita renungkan beberapa penggal waktu dalam hidup keseharian kita sebagai berikut:

Monday, January 16, 2012

Pikiran: Apakah Kalian Tidak Memperhatikan?

“Dan (juga) pada diri kalian. Apakah kalian tidak memperhatikan?”

Peraslah jeruk, hasilnya pasti sari jeruk. Peraslah mangga, pun hasilnya sari mangga. Tak mungkin apa yang kita peras, hasilnya bukan dari apa yang kita peras. Tak mungkin peras mangga hasilnya sari selain mangga kan?

Apa yang kita alami di dunia ini, dalam kehidupan kita sehari-sehari, baik kesedihan, kebahagiaan, gelisah, ketenangan, kemiskinan, kemakmuran, dan beragam dinamika hidup lainya, adalah berasal dari dalam diri kita, yaitu pikiran yang diikat dengan perasaan. Apapun yang kita hadapi sekarang adalah hasil dari diri kita sendiri.

Jika yang kita alami adalah

Friday, January 06, 2012

Untuk Hidup yang Lebih 'Hidup'

Mari kita lihat orang-orang hebat. Apa saja yang membuat mereka ( dan anda ! ) bisa semangat setiap saat. Beberapa prinsip di bawah ini akan sangat membantu:

1. Kesadaran

Pernah nonton pertandingan sepakbola? Sebagai penonton, kita bisa melihat bagaimana seluruh pemain bergerak memperebutkan bola, saling oper, berlari, berkelit, bertahan, dan sesekali nyikut lawan. Kita bisa melihat kesalahan-kesalahan para pemain. Juga melihat kehebatan-kehebatannya. Kita berteriak gembira bila para pemain melakukan kehebatan. Kita juga teriak – tapi kecewa atau marah – bila mereka melakukan kesalahan.